Sabtu, 28 Mei 2016

Sukses Dalam Perspektif Islam

Sukses Menurut Islam mestinya merujuk pada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa sebaik-baik insan adalah mereka yang paling berguna bagi orang lain.

Semangat dalam hadits itu adalah dorongan agar kita mampu memberikan kontribusi yang positif bagi lingkungan di sekitar kita. Ini adalah salah satu kriteria utama yang dapat digunakan untuk menilai level kesuksesan seseorang : yakni apakah orang itu mampu memberikan sumbangan yang sangat bermakna bagi orang lain – bagi lingkungan keluarga dan kerabatnya, dan juga bagi lingkungan masyarakat luas.

Sukses lain yang layak dicatat adalah keberhasilan rohani. Sukses menurut Islam adalah hanya untuk mereka yang selalu dekat dengan Sang Ilahi, selalu berdizikir memuji kebesaranNYA, selalu menjalankan apa yang diperintah, dan sekaligus menghindari segala tindakan yang dilarangNYA.

Mampu menjalankan sholat lima waktu di mesjid, rajin membaca Al Qur’an, selalu memberikan sedekah ilmu, sedekah harta, sedekah waktu kepada mereka yang paling membutuhkan adalah beberapa kriteria kesuksesan menurut Islam. Akan jauh lebih bagus jika ia juga mampu menjalankan amalan-amalan tambahan yang mulia, seperti rajin sholat tahajud, sholat dhuha, puasa sunnah, dan tangkas dalam membantu orang lain yang tengah dalam kesulitan.

Itulah dua indikator kunci untuk menilai level kesuksesan Islami seseorang. Yang pertama, adalah sejauh mana orang itu berguna bagi orang lain : mampu memberikan pencerahan dan kontribusi yang penuh makna bagi pembentukan peradaban Islam yang tercerahkan. Yang kedua, sejauh mana ia memiliki kedekatan yang hakiki dengan Sang Ilahi.

Insan yang mampu menjalankan dua kriteria itu dengan konsisten adalah mereka yang sukses secara Islami. Kelak dirinya akan meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Inilah saat paling indah bagi dirinya, dijemput malaikat maut untuk menuju tempat paling mengesankan : dan surga yang penuh pesona akan menantinya.